Kamis, 06 Oktober 2016

Reflection of the drops

Kehidupan merupakan segelintir harapan dan asa. setiap raga yang ada didunia ini memiliki banyak cara dalam mewujudkan impian, ada yang berharap dari belas kasihan,berjuang tanpa pamrih dan ada pula mengharapkan dari keberuntungan belaka.namun,saya percaya bahwasanya Tuhan memberikan setiap sesuatu nya sesuai apa yang menurut Nya pantas yang menerimanya. cerminan kehidupan di dunia bukan hanya sekedar dari apa yang kita lihat antara sesama manusia.kali ini saya menceritakan sebuah pandangan hidup yang tidak hasil dari pengamatan antar sesama manusia.saya memandang dari perspektif yang berbeda dari sebuah air mineral.
Saya adalah orang yang tidak pernah mengenal kata putus asa. setiap detik umur yang diberikan yang maha Kuasa merupakan suatu anugrah.maka dari itu, saya ditiap hari nya tidak pernah berhenti bersyukur atas kehidupan yang Ia beri kepada saya. walaupun,hidup yang saya jalani tidak sesuai apa yang saya harapkan. perjuangan yang dihadapi tiap hari merupakan jalan yang Tuhan berikan kepada saya agar saya bisa melewati dengan ikhlas dan lapang dada.
Kadang kala didalam perjalanan saya mendapati tantangan yang berbeda beda tingkat rintangan nya.dari yang membuat saya hampir putus asa sampai membuat konflik dalam diri karena tidak mampu melewatinya.keoptimisan dan jiwa legowo yang selalu diuji membuat saya kebal dengan keadaan yang ada.jiwa yang kebal ini membuat karakter dalam diri saya menjadi wanita yang keras dan mandiri.walaupun saya wanita yang tegar.terkadang saya ingin juga melunakkan hati yang keras ini.efek dari kekerasan hati ini terkadang membuat diri ini kecewa yang tidak tentu arah.dengan perlahan saya mencoba menterapi hati dengan beribadah dan mengingat kedua orang tua.
Awal kehidupan saya dimulai dari terlahirnya hingga sekarang adalah sebuah proses. proses yang sangat lah panjang. ingatan saya yang diawali dengan menatap dunia.dilahirkan oleh seseorang yang sangat special yaitu ibu.dibesarkan dengan kasih sayang dan dirawat sepenuh hati.dimanja dengan kehangatan hingga tak ingin melepaskan dari pendangan dikarenakan ketakutan akan dunia luar.begitulah ibu,sesosok wanita yang sekarang selalu memberikan semangat hingga kini.kecintaan ibu kepada anak nya yang selalu mengiringi tiap langkah diriku.
Masa  kecil ku yang dikelilingi orang-orang yang baik dan sangat mengenal ku membuatku tidak merasa sepi.walaupun dilingkungan ku memiliki perbedaan budaya dan agama.rasa kasih sayang antar sesama dan kebersamaan mereka membuat diriku dan keluarga ku nyaman. Serasa memiliki keluarga walaupun kami memiliki sanak saudara yang jauh disana.sifat ku yang dahulu pendiam dan tidak banyak cerita terkadang membuat mereka heran.dalam fikiran mereka,sifatku yang pendiam dan keras nya watak ku adalah sifat turunan ayahku.
Ketika diriku beranjak remaja,sifat keras ku semakin tegas dan berani untuk menentang apa yang tidak diriku suka. mempunyai hak untuk berkata tidak kepada hal yang tidak diriku sukai.hal ini membuat diriku jarang biasa mengikuti saran dan mempertahankan pendapat yang menurutku benar.siapa pun itu.terkadang rasa bersalah dan penyesalan dating ketika diriku menentang pendapat ayah yang menurutnya benar.terlebih lebih emosi yang menyulut amarah ku hingga aku sangat membenci ayah.jujur,diri tak bisa beramarah kepada ibu.sebab,ibu yang selalu membela ku di situasi apapun.
Suatu ketika,jam menunjukan pukul 3 sore.akhir dari hari dimana jadwal yang padat pada aktivitas kuliah.biasanya diriku langsung pulang ke kos yang cukup jauh dari kampus.yah,sungguh melelah kan bagi diriku,jauh dari orang tua.yang terbiasa dengan mereka .karena mengejar kebahagiaan dan mencapai cita cita .diriku rela jauh dari mereka,terutama ibu yang selalu ada disampingku.sebenarnya ini bukan yang pertama,dari diriku menginjak bangku SMA diriku sudah berpisah dari mereka.
Pada hari itu,aku pergi ke danau yang tidak jauh dari kos ku.diriku pergi seorang diri.sebab ingin menenangkan serta merefreshing kan fikiran dari rutinitas kuliah yang semakin membeban di dalam benak ku.hitung hitung mencari inspirasi untuk mendapatkan ide  baru untuk membuat tugas tugas yang masih tertumpuk yang masih tersisa. kali ini saya tidak ingin ditemani oleh siapapun. setiap manusia tentu memiliki waktu untuk menyendiri.
Sesampainya di danau itu diriku melihat keindahan yang Tuhan hamparkan dihadapan ku. sepoi angin serta nyanyian burung menghiasi suasana danau yang tenang itu. sesekali hembusan angin menciptakan ombak kecil yang mendebur di pinggir danau. suatu hiburan yang Tuhan suguhkan kepada ku yang membuat ku tenang dari beban fikiran. sedari aku menikmati pemandangan yang tersuguh. tak terasa kerongkongan ku merasakan haus. dengan sigap diri ku mencari warung yang ada disekeliling danau. dan pada akhirnya diriku menemukan warung yang tidak jauh dari pos penjaga danau. dengan sigap diriku ambil dompet dan membeli air mineral dan sedikit cemilan untuk dimakan di pinggir danau.
Selepas diriku membeli air mineral dan snack. diriku mencari bangku untuk duduk untuk melepas penat dan dahaga. Se dari dengan perasaan yang tenang.seteguk air mineral membasahi kerongkongan ku. rasa haus dan perasaan lega terasa pada diriku. ketika itu diriku belajar bahwa air adalah suatu penetral rasa haus dan dahaga. air mineral adalah air yang dapat menghilangkan rasa penat dan menetralkan rasa panas. disana diriku belajar bahwa bersikap lah seperti air, yang menyejukkan dan menetralkan amarah. setiap tegukan air, menciptakan kesejukan setiap tenggorokan yang panas dan haus. begitu juga hati, jika amarah dan gundah tiba, jadikan ibadah dan misi kita sebagai penawarnya. tidak seharusnya diriku mengikuti amarah. sebab kelak itu akan menjadi tombak yang berbalik dihadapan ku. dan dari air ini diriku belajar agar bisa mengendalikan amarah dengan ibadah dan mengingat orangtua serta mencapai cita cita.


1 komentar: